Minggu, 27 Oktober 2019

Memilih Reksadana dengan Metode Pembelian

Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai metode pembelian reksadana yang bisa digunakan sebagai salah satu tips dalam membeli reksadana yang mempunyai risiko yang tinggi akibat nilai nya yang terus berfluktuatif. Namun disini kami akan memberikan gambaran secara langsung untuk Memilih Reksadana dengan Metode Pembelian menggunakan ilustrasi yang lengkap. Harap membaca pelan-pelan dan pahami agar tidak terjadi kebingungan, tetapi jika memang anda masih bingung silahkan saja meninggalkan komentar dibawah ya.




Memilih Reksadana dengan Metode Pembelian – Ilustrasi Pembelian Reksadana

Saya mempunyai rencana untuk melakukan investasi pada reksa dana saham. Oleh karena itu saya coba memilih reksa dana saham yang termasuk dalam kriteria yang saya tentukan yakni terkait dengan manajer investasinya dan merupakan produk reksadana saham. Saya memilih produk reksadana saham karena pada awal melakukan investasi, saya telah menentukan untuk berinvestasi selama 5 tahun dan saya juga tidak mempunyai nominal uang yang besar sehingga saya memilih untuk melakukan investasi secara berkala dengan menyisihkan sebagian gaji bulanan sebesar 10%. Pada tanggal 10 setiap bulannya saya selalu membeli reksadana dengan gaji yang saya sisihkan tadi.

Nah rekan-rekan sekalian, jika contoh kasusnya seperti diatas adalah investor yang menggunakan metode Dollar Cost Averaging (DCA) pada saat pembelian reksadana. Metode ini sangat cocok untuk anda yang tidak mempunyai modal begitu besar namun mempunyai keinginan untuk menabung secara disiplin dan konsisten. Tentunya, keuntungan dari apa yang kita lakukan saat ini akan kita rasakan pada saat 5 tahun kemudian karena kita telah memilih untuk masuk pada reksadana yang idealnya waktu investasinya adalah 5 tahun.

Oleh karena itu untuk investasi pada reksadana yang termasuk investasi jangka panjang tentunya sangat penting untuk memilih manajer investasi yang juga mempunyai histori yang baik dan produk reksadana yang baik pula dilihat dari performa reksadana beberapa tahun sebelumnya. Namun, jika kita ingin melakukan investasi pada produk reksadana yang baru saja keluar, maka kembali lagi kita masih dapat melihat histori nya dari manajer investasi nya. Bagaimana caranya ? Lihat saja produk sejenis yang dikeluarkan oleh manajer investasi dari reksadana baru tersebut, lihat dan amati performa nya maka kurang lebih performa nya kurang lebih akan sama.

Memilih Reksadana dengan Metode Pembelian – Reksadana adalah Menanam

Adapun bagi anda yang kebingungan dengan bagaimana cara mengatasi pengeluaran-pengeluaran yang timbul di masa depan seperti biaya pendidikan anak, ingin buka usaha kecil-kecilan setelah pensiun, ingin berangkat umroh atau haji, dan lain-lain maka reksadana adalah salah satu alternatif produk investasi yang kiranya cocok untuk anda. Mari wujudkan impian kita dengan dimulai dari nilai yang kecil dan dimulai hari ini sehingga kita bisa memanen nya di kemudian hari. Selamat membaca Memilih Reksadana dengan Metode Pembelian.

Empat Metode Pembelian Reksadana

Cara atau metode pembelian dalam membeli reksadana adalah suatu cara yang tidak lazim digunakan karena banyak orang yang berpendapat bahwa membeli reksa dana hanya perlu membeli seperti menabung ataupun hanya membeli sekali saja. Namun, jika kita ingin mendapat keuntungan maksimal atau kerugian minimal, maka Empat Metode Pembelian Reksadana ini perlu untuk anda baca dan pertimbangkan. Jika anda menerapkan metode ini, besar kemungkinan harapan anda mendapatkan keuntungan ataupun meminimalisir kerugian dapat terlaksana.


Empat Metode Pembelian Reksadana
Empat Metode Pembelian Reksadana



Empat Metode Pembelian Reksadana – Strategi jitu Metode Pembelian Reksadana

Dalam membeli reksa dana utamanya reksa dana yang mempunyai nilai fluktuasi tinggi contohnya reksa dana saham atau campuran, maka memilih satu diantara Empat Metode Pembelian Reksadana ini agar pembelian reksadana yang anda lakukan menjadi terencana dan lebih matang adalah pilihan yang tepat. Pembelian reksadana yang terencana akan menghasilkan bentuk investasi yang mengurangi risiko sewaktu-waktu ketika keadaan pasar sedang tidak bersahabat. Utama nya Empat Metode Pembelian Reksadana ini populer digunakan dalam pembelian saham. Namun, ternyata metode pembelian ini juga mempunyai dampak yang positif jika digunakan dalam pembelian reksadana secara disiplin, terutama pada produk reksadana yang mempunyai risiko tinggi. Adapun Empat Metode Pembelian Reksadana yaitu:

1. Metode Lump-Sum
Metode lump-sum merupakan salah satu dari Empat Metode Pembelian Reksadana yang digunakan investor jika investor menginginkan melakukan investasi seluruh modalnya di awal. Coba anda bayangkan, Galih mempunyai uang sebesar Rp 15.000.000 dan ingin menginvestasikan pada sebuah reksa dana saham Detoit. Pada saat itu, reksadana saham Detoit mempunyai harga NAB Rp 1000 per unit maka Galih langsung membeli reksadana Detoit dengan seluruh uang nya dan pada akhirnya galih mempunyai unit reksadana saham Detoit sebanyak 15.000 unit ( Rp 15.000.000 / 1.000).

2. Dollar Cost Averaging (DCA)
Metode Dollar Cost Averaging (DCA) merupakan Empat Metode Pembelian Reksadana yang digunakan investor jika ingin melakukan investasi secara berkala dengan jumlah uang yang selalu sama. Coba anda bayangkan, Galih mempunyai komitmen untuk menyisihkan uang gaji nya sebesar Rp 500.000 setiap bulan dan ingin menginvestasikan uang tersebut ke reksadana saham Piwici. Oleh karena itu, setiap tanggal 10 setiap bulanya Galih membeli reksa dana saham Piwici sesuai harga NAB pada saat tersebut.


Metode Dollar Cost Averaging


3. Constant Share (CS)
Metode Constant Share (CS) merupakan salah satu dari Empat Metode Pembelian Reksadana yang digunakan investor untuk membeli reksadana. Jika investor menggunakan metode ini, maka investor selalu membeli reksadana secara berkala dengan jumlah unit yang sama. Jika pada metode sebelumnya nominal uang nya yang sama, maka pada metode ini yang sama adalah jumlah unit reksadana yang dibeli. Contohnya begini, Galih selalu menyisihkan uang nya untuk membeli reksadana EwaY dengan jumlah 500 unit setiap bulan. Oleh karena itu, Galih selalu membeli reksadana EwaY sesuai dengan harga NAB pada saat tersebut untuk mendapat jumlah unit sebesar 500 unit setiap bulan.

Metode Pembelian Constant Share (CS)

4. Value Averaging (VA)
Metode Value Averaging (VA) merupakan salah satu dari Empat Metode Pembelian Reksadana yang digunakan oleh investor untuk membeli reksa dana. Investor yang memakai metode ini menginvestasikan uang dalam jumlah tertentu secara berkala sehingga pertambahan nilai investor selalu tetap. Dari metode-metode sebelumnya, metode Value Averaging merupakan metode paling rumit karena pengelolaan dana untuk membeli reksa dana diperlukan adjustment akibat dari fluktuasi harga NAB reksa dana yang ingin dibeli. Namun pada metode ini berbeda dengan metode lain dimana rencana mendapatkan return telah ditetapkan di awal pada saat investor melakukan investasi. Gambaranya kurang lebih adalah sebagai berikut, Galih mendambakan return jika reksa dana saham KePiMJ nya dijual setiap bulan menghasilkan return sebesar Rp 50.000. Maka Galih harus menyiapkan dana tertentu agar target pertumbuhan tersebut tercapai mencapai nilai yang diinginkan tadi.


Metode Value Averaging (VA)
Bagaimana ? apakah anda kebingungan dalam membaca ilustrasi tabel diatas ? jika iya, maka simak penjelasan saya berikut:

Galih pada bulan Januari membeli reksadana sejumlah 500 unit dengan NAB Rp 1000, sehingga uang yang harus diinvestasikan adalah Rp 500.000. Di awal berinvestasi, galih menginginkan setiap bulanya nilai investasinya harus memberikan keuntungan Rp 50.000, artinya Jika di bulan berikutnya nilai NAB reksadana galih naik dan memberikan keuntungan Rp 20.000, maka galih akan melakukan top up sampai keuntungan yang dimiliki galih adalah Rp 50.000. Lalu, jika keuntungan reksadana galih bulan berikutnya lebih dari Rp 50.000, maka galih tidak perlu melakukan top up (ditunjukan pada contoh bulan juni yang saya beri warna merah). Lihat dan amati pertumbuhan nya selalu konstan Rp 50.000 setiap bulan, hal itu terjadi karena Galih selalu melakukan top up dan selalu memperhitungkan nilai top up nya agar selalu memberikan keuntungan Rp 50.000.


Empat Metode Pembelian Reksadana – Metode Pembelian Bagi Investor Pemula

Apabila anda adalah investor pemula, maka saya sangat sarankan anda menggunakan metode yang ke dua atau metode ketiga yakni metode Dollar Cost Averaging (DCA) atau Constant Share (CS). Mengapa ? karena saya rasa bagi investor pemula, metode yang terlalu rumit dan ribet akan membuat kita menjadi malas untuk menabung reksadana. Kemudian, dua metode tersebut mengharuskan kita untuk membeli reksadana secara berkala setiap bulanya secara disiplin. Dari situ akan terbentuk kebiasaan atau habit yang baik yakni kebiasaan menyisihkan uang dan membeli reksadana setiap bulan. Oleh karena itu, dari Empat Metode Pembelian Reksadana yang telah saya jelaskan, saya sarankan metode kedua dan ketiga.

Akan tetapi perlu diingat bahwa saran saya tidak bersifat mengikat, semua kembali kepada diri kita masing-masing. Silahkan pilih kiranya metode mana yang cocok dengan diri kita dan lakukan dengan disiplin dan konsisten agar tujuan dari menabung reksadana tercapai. Selamat membaca dan memahami artikel Empat Metode Pembelian Reksadana

Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana

Dalam memilih produk reksa dana kita dapat memilihnya setelah mengetahui profil risiko dari pribadi kita melalui apa yang telah saya jelaskan pada artikel-artikel sebelumnya. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah ketahui bahwa terdapat 4 produk reksa dana berdasarkan tingkat risiko dan pengelolaanya. Untuk bisa mempunyai produk reksadana yang tepat maka kita harus menyesuaikan profil risiko dan mempunyai Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana. Terkait bagaimana dan apa saja yang perlu kita ketahui akan saya jelaskan secara ringkas pada tulisan dibawah ini.


Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana
Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana


Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana – Berapa Lama Periode Investasi Anda ?

Umumnya, saya memberikan saran kepada calon investor baru untuk menentukan lama periode investasi yang akan dilakukan. Lama periode investasi akan menentukan produk reksadana apa yang cocok dan kira-kira berapa return yang didapatkan. Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana berdasarkan berapa lama dana yang diinvestasikan pada reksa dana akan disimpan, dikategorikan dalam daftar berikut:

1. Reksa dana Pasar Uang
  • Risiko jenis reksadana pasar uang relatif kecil
  • 100% dana kelolaan akan dikelola pada efek pasar uang
  • Umumnya jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun
  • Return yang diberikan rendah dibanding jenis reksadana yang lain namun masih lebih besar dari deposito dan unitlink

2. Reksa dana Pendapatan Tetap
  • Risiko jenis reksadana pendapatan tetap relatif kecil
  • 80% dana kelolaan dikelola pada efek utang
  • Umumnya jangka waktu investasi antara 1 sampai dengan 3 tahun
  • Return yang diberikan rendah dibanding jenis reksadana lain namun masih lebih besar dari deposito dan unitlink

3. Reksa dana Campuran
  • Risiko jenis reksadana campuran termasuk menengah ke tinggi
  • Dana kelolaan dikelola pada kombinasi efek utang dan saham
  • Umumnya jangka waktu investasi antara 3 sampai dengan 5 tahun
  • Return yang diberikan termasuk menengah dan selaras dengan risiko yang terkait didalamnya.

4. Reksa dana Saham
  • Risiko jenis reksadana saham termasuk tinggi
  • 80% dana kelolaan akan dikelola pada efek saham
  • Umumnya jangka waktu investasi minimal 5 tahun
  • Return yang diberikan termasuk tinggi dan selaras dengan risiko yang terkait didalamnya.

Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana – Analisis Sederhana Sebelum Memilih Produk

Setelah mengetahui jenis reksadana mana yang kiranya tepat untuk kita pada kategori tersebut, maka Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana selanjutnya adalah memilih produk terbaik yang ada pada kategorinya. Beberapa hal  yang perlu diketahui untuk memutuskan baik atau buruknya suatu produk adalah dengan mencoba melakukan analisis sederhana  seperti berikut ini:
  1. Reksa dana yang dipilih merupakan produk dari Manajer investasi yang terdaftar pada Bapepam-LK
  2. Periksa data NAB reksa dana tersebut selama 3 tahun terakhir dan bandingkan returnya dengan produk reksa dana lainya lalu cari yang termasuk dalam kategori rata-rata atau lebih baik. Pada beberapa marketplace reksadana telah terdapat fitur untuk membandingkan nilai NAB baik tahunan ataupun bulanan dari manajer investasi yang berbeda ataupun MI yang sama namun produk yang berbeda.
  3. Khusus untuk reksadana saham, bandingkan dengan performa dari bursa saham. Seberapa mirip atau jauhkah performa reksadana saham yang akan anda pilih dengan performa bursa.
  4. Jangan terlalu terpaut pada harga NAB yang mahal atau murah, fokuslah kepada performanya saja.

Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana – Klasifikasi Khusus Produk Reksadana

Dalam memilih produk reksadana, anda tidak perlu khawatir reksadana mana yang cocok dengan preferensi investasi pribadi anda. Pada reksa dana dapat dikelompokan menjadi beberapa klasifikasi khusus bila dilihat dari beberapa hal seperti berikut:

1. Berdasarkan kapitalisasi pasar produk
  • Reksadana berkapitalisasi besar dengan nilai kapitalisasi pasar > 1 Triliun
  • Reksadana berkapitalisasi medium dengan nilai kapitalisasi pasar 100 Miliar s/d 1 Triliun
  • Reksadana berkapitalisasi kecil dengan nilai kapitalisasi pasar < 100 Miliar
2. Berdasarkan sektor industri yang bersangkutan
  • Sektor Agrikultur, Pertambangan, dan sejenisnya
  • Sektor Perbankan dan Finance
  • Sektor-sektor bisnis syariah
3. Berdasarkan area investasi
  • Lokal
  • Internasional

Beberapa penjelasan diatas merupakan Strategi Jitu Memilih Produk Reksadana yang semoga dapat membantu anda dalam memilih produk reksadana. Dengan strategi yang tepat dalam memilih produk reksadana, diharapkan anda dapat memilih produk yang tepat dan dapat mewujudkan tujuan investasi anda dalam reksadana. Yuk tunggu apa lagi ? Mari bergabung dengan jutaan investor reksadana lainya.

Senin, 14 Oktober 2019

Reksadana VS Unitlink

Saat ini banyak produk asuransi yang digabung dengan investasi. Produk tersebut muncul untuk memutar balik pandangan bahwa membeli asuransi hanya akan menjadi biaya atau beban dan minim keuntungan. Dengan hadirnya produk ini, kita sebagai pemilik produk akan merasa aman karena mempunyai asuransi dan akan merasa nyaman juga mempunyai unit investasi dalam satu produk asuransi. Asuransi dengan bundling investasi mempunyai nama unitlink. Lalu kalau anda menjadi saya, mana yang akan saya pilih ? Reksadana VS Unitlink ? jawabanya adalah saya memilih reksadana. Terlepas kita juga masih harus memiliki asuransi sebagai pertolongan pertama saat kita mengalami masalah. Alasanya ? saya akan jelaskan pada bagian dibawah ini.

Reksadana VS Unitlink
Reksadana VS Unitlink

Reksadana VS Unitlink – Perbedaan dari Reksadana dan Unitlink

Seperti yang telah saya jelaskan diatas, asuransi dengan bundling investasi mempunyai nama unitlink. Prinsip dasar dari unitlink adalah tidak ada bedanya dengan reksadana. Oleh karen itu bila kit mendapat tawaran dari asuransi dengan paket investasi akan muncul istilah keren seperti Unitlink Equity, Unitlink pasar uang, dan istilah-istilah luar biasa lainya. Tentu nya apabila anda sudah membaca artikel sebelumnya, ada beberapa persamaan bukan dari nama-nama yang telah saya sebutkan tadi ? yakni pada kata equity ataupun pada kata pasar uang yang mana reksadana mempunyai jenis produk reksadana saham yang merujuk pada equity dan reksadana pasar uang.

Kemudian dimana perbedaan Reksadana VS Unitlink ? perbedaan dari unitlink dan reksadana terletak pada cara pembelian yang dilakukan. Pembelian unitlink tanpa polis asuransi tidak bisa dilakukan. Dan hal ini merupakan pembeda pertama dengan reksadana yang mana anda bisa langsung membeli reksadan dengan cepat dan praktis tanpa ada embel-embel polis atau apapun.


Lalu perbedaan selanjutnya dari Reksadana VS Unitlink yakni pada bagian biaya. Biaya pada reksadana terdiri dari dua unsur yaitu biaya pembelian dan biaya penjualan. Pada unit link, juga terdapat unsur biaya pembelian dan biaya penjualan namun ada tambahan biaya lain yakni biaya akuisisi. Biaya akuisisi merupakan biaya yang muncul dari program gabungan asuransi dan investasi. Oleh karena itu, jika kita membeli asuransi yang mempunyai kombinasi dengan unitlink, jangan lupa untuk memperhatikan biaya-biaya yang muncul dan jangan lupa untuk membandingkan satu produk dengan produk yang lain karena tentu saja biayanya juga berbeda.

Pada saat membeli unitlink ada beberap hal yang harus diperhatikan seperti biaya akuisisi yang dikenakan selama beberapa tahun kedepan, besaran biaya asuransi yang dikenakan tiap bulan/tahun, pertangguhan yang didapat dari membayar asuransi, dan nilai pertumbuhan NAV unitlink. Kemudian apakah dengan membeli unitlink membuat kita malah merugi ? saya rasa tidak. Unitlink adalah gabungan dari proteksi dan investasi. Namun demikian, ada biaya tambahan atas produk gabungan tersebut dan tentu keuntungan yang didapatkan juga tidak sebesar bila anda melakukan investasi pada reksadana karena pada unitlink dana dibagi menjadi dua.

Reksadana VS Unitlink – Mana yang harus saya pilih ?

Dalam perbandingan Reksadana VS Unitlink, bagi saya keduanya sama-sama baiknya. Namun saya pribadi memilih reksadana karena pertimbangan return yang diberikan lebih optimal. Akan tetapi saya juga mempunyai unit asuransi proteksi yang terpisah. Saran saya, untuk investasi pilih lah reksadana dan untuk perlindungan tetap beli unit asuransi agar apa yang anda dapatkan bisa optimal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana

Dalam melakukan investasi, keuntungan yang kita dapatkan tidaklah berbentuk tetap seperti halnya pada saat menabung deposito. Deposito memberikan keuntungan tetap berbentuk bunga sedangkan reksadana memberikan return. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana terdiri dari berbagai macam namun saya persingkat menjadi 4 jenis saja. Keempat faktor ini sangat penting dalam memprediksi keuntungan yang akan dihasilkan saat melakukan investasi reksadana. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana dapat menjadi pertimbangan anda dalam memilih produk dan jenis reksadana yang paling cocok dengan profile risiko anda.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana – 4 Faktor Keuntungan Reksadana

1. Manajer Investasi
Manajer investasi pada reksadana adalah salah satu dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana. Manajer investasi pada reksadana tidak ubahnya berbeda dengan pak kusir pada delman atau pelatih sepak bola, mengapa demikian ? kusir mengendalikankuda agar berjalan sesuai harapanya,dan reksa dana juga perlu dikendalikan agar produk tersebut jadi menguntungkan, dan itulah tugas daripada manajer investasi. Pelatih sepakbola yang mengatur strategi dari tim yang dilatih, pada kaitanya dengan manajer investasi ialah orang yang mengatur mulai dari alokasi dana yang dikelola dimana sumber dana yang dikelola tersebut adalah dana milik investor reksadana. Oleh karena itu, memilih manajer investasi yang mempunyai sejarah latar belakang yang baik adalah salah satu faktor dari sekian  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana.

2. Produk Reksadana
Dalam setiak produk reksa dana, contohnya reksadana saham D dan reksadana saham E, keduanya meskipun sama-sama berjenis reksadana saham yang diterbitkan oleh satu perusahaan biasanya mempunyai konsentrasi pengelolaan dana yang tidak sama. Misalnya reksadana D lebih berkonsentrasi pada saham-saham yang bercokol di indeks LQ45, sedangkan reksadana E lebih berkonsentrasi pada saham yang bercokol di indeks JII30. LQ45 dan JII30 adalah kelompok saham-saham unggulan yang dikelompokan karena mempunyai sifat yang hampir sama. Oleh karena itu, tentunya keuntungan yang dihasilkan juga akan berbeda dan bisa jadi yang satu lebih baik dari yang lain dan sebaliknya. Dengan melakukan investasi reksa dana, sebagai investor pemula keuntunganya adalah kita tidak perlu rumit dalam melakukan analisis terhadap produk mana yang lebih menguasai pasar. Namun, secara garis besar untuk mengetahui nilai return yang optimal tentu mengerti tentang dimana sebenarnya dana kita dialokasikan merupakan suatu hal yang menarik kan? Dan oleh karena itu, produk reksadana juga menjadi salah satu faktor dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana.

3. Waktu Pembelian
Ketika melakukan pembelian reksa dana, kita juga harus membeli pada saat waktu yang tepat. Dulu tepatnya pada tahun 2008 terjadi kejatuhan pasar yang menyebabkan para pelaku pasar modal menjadi frustasi. Sebenarnya, pada saat itu adalah saat yang tepat untuk membeli reksa dana dan saham karena hampir semua produk tersebut berada di harga terendahnya. Namun kita juga tidak boleh melakukan pembelian secara ngawur, kita juga harus memperhatikan kondisi-kondisi lain seperti yang telah saya jabarkan pada artikel-artikel sebelumnya. Kejatuhan 2008 hanya berlangsung selama 1 tahun dan di tahun depannya terjadi rebound yang cukup signifikan sehingga diketahui pada tahun tersebut banyak menghasilkan orang kaya baru dan orang miskin baru. Oleh karena itu waktu pembelian reksadana juga merupakan bagian penting dalam Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana.

4. Cara Pembelian
Umumnya cara bertransaksi reksadana yang kita pahami adalah membeli dan menjual saja. Namun ternyata ada cara alternatif terkait cara pembelian reksadana agar kita bisa mendapatkan return yang optimal serta meminimalkan risiko atas kerugian akibat kondisi ketidak pastian perekonomian pada saat kita melakukan investasi reksadana. Terkait metode pembelian reksadana ini akan dijelaskan pada artikel selanjutnya pada blog ini. Silahkan menuju submenu daftar isi untuk melihat daftar artikel yang ada pada blog ini.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana – Investasi Reksadana Sekarang?

Reksa dana merupakan pilihan yang tepat untuk investor yang memiliki dana terbatas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Reksadana juga mudah untuk dipahami dan dibaca pelan-pelan. Investor pun juga bisa melakukan pembelian reksadana melalui aplikasi bibit reksadan online. Lalu, tunggu apalagi ? Investasi reksadana sekarang juga dan jadilah bagian dari jutaan investor baru di Indonesia.

Deposito atau Reksadana

Sebagai orang yang biasa menabung di bank tentunya kita tidak asing dengan produk deposito. Namun setelah mendengar tentang investasi reksadana tentunya akan muncul perasaan bimbang untuk memilih Deposito atau Reksadana. Hal itu seringkali terjadi dan merupakan suatu hal yang wajar dialami oleh banyak orang. Deposito atau Reksadana merupakan investasi masa depan sama-sama bagusnya dan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, jika anda bertanya mana yang akan saya (saat masih awam)  pilih  dari Deposito atau Reksadana ? maka saya akan menjawab reksadana.

Deposito atau Reksadana
Deposito atau Reksadana


Deposito atau Reksadana – PPh Final dalam Deposito

Deposito atau Reksadana  - Rugi adalah kata-kata yang sangat ditakuti karena jika rugi artinya apa yang kita dapatkan dengan susah payah akan menyusut bahkan bisa saja hilang. Namun saya ingin katakan bahwa dalam kehidupan yang kita lakukan hal yang aman juga mampu membuat kita rugi secara tidak sadar dan akhirnya menbamgil suatu alternatif risiko seperti investasi reksadana adalah sebuah cara untuk mengantisipasi kepastian rugi akibat hal aman yang kita rasakan.

Besaran bunga bank adalah keuntungan yang anda dapatkan dari nilai uang yang anda tabung dalam deposito. Rata-rata bunga bank saat artikel ini ditulis adalah 5% sampai dengan 7%. Perlu diketahui dan dipahami bahwa kita akan mendapat bunga atas nilai tabungan yang kita miliki di bank. Nah, dari bunga yang kita dapatkan tersebut belum terkena potongan pajak penghsilan atau PPh. Jadi selama kita menabung di bank berdasarkan data tabungan dan deposito maka kita akan mendapatkan bunga 5% sampai dengan 7% tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan. Setelah dipotong akhirnya bunga yang kita dapatkan akan kurang daripada 5% sampai dengan 7% tersebut.

Atas penghasilan bunga deposito ataupun bunga Setifikat Bank Indonesia (SBI) dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto (kotor). Jadi misalnya saya mempunyai sejumlah tabungan deposito di Bank A, maka atas bunga yang saya dapatkan dari deposito tersebut harus dipotong PPh Final oleh Bank A yang kemudian disetorkan kepada negara. Ada memang deposito yang tidak dikenakan potongan PPh final namun nilai maksimal dari tabungan adalah Rp 7.500.000,- dan apabila lebih dari itu akan dikenakan PPh final.

Lalu apa yang harus kita sadari dari informasi diatas ? informasi yang harus kita pahami dari informasi diatas adalah dengan bunga 5% sampai dengan 7% yang notabene kecil saja masih harus dipotong dengan pajak. Rendah sekali bukan keuntungan nya ?

Deposito atau Reksadana – Monster itu Bernama Inflasi

Deposito atau Reksadana  - Kemudian selain pertimbangan diatas, ada satu hal lagi yang perlu anda ketahui yaitu terkait inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor yang tanpa kita sadari menggerogoti kekayaan yang kita miliki. Inflasi adalah turunya nilai mata uang dari waktu ke waktu. Seperti apakah inflasi itu ? oke mari kita tarik beberapa tahun kebelakang. Pada tahun 2008, saya masih bisa membeli satu porsi nasi tumpang beserta peyek teri nya hanya dengan Rp 2000,- kemudian bandingkan dengan saat ini, berapakah harga nasi tumpang ? sekitar Rp 7.000,- bukan ? itulah yang disebut inflasi.

Rata-rata angka inflasi Republik Indonesia sekitar 5% sampai dengan 10% setiap tahunya dan bunga maksimal yang kita dapatkan adalah 5% sampai dengan 7% sebelum dipotong pajak. Dari inflasi VS bunga yang kita dapatkan setelah pajak, kira-kira apakah yang terjadi ? apabila kita tidak pandai-pandai melihat situasi dan kondisi maka uang kita akan tergerus. Percepatan dari kenaikan harga secara presentasi mengalahkan percepatan kenaikan harga suku bunga akan menggerus kekayaan yang kita miliki jika terus menabung dengan deposito. Dan apabila kita memilih menabung secara konvensional, maka tanpa kita sadari uang kita akan terus menurun.

Deposito atau Reksadana – Reksadana adalah Investasi yang Tepat

Deposito atau Reksadana  - Dari penjelasan diatas itulah alasan saya lebih memilih reksadana daripada deposito. Investasi memberikan peluang jauh lebih baik dibanding dengan menabung dan berdeposito. Namun, dalam investasi terdapat kerugian yang bisa mengurangi dana yang kita investasikan. Oleh karena itu, berinvestasi secara tepat adalah kunci dan saya memilih reksadana sebagai salah satu pilihan investasi saya pada saat masih awam dalam dunia investasi. Dalam reksadana, kita tidak langsung terjun dalam pasar tapi diwakili oleh manajer investasi yang telah profesional dalam bidangnya. 

Kemudian, saat nilai investasi kita turun, saat itu kita tidak serta merta kehilangan uang kita, cukup dibiarkan saja dan tunggu sampai kondisi membaik nanti nilai investasi kita juga akan naik dengan sendirinya seiring dengan kinerja dari produk reksadana yang kita pilih. Itulah mengapa saya memilih reksadana daripadadeposito. Untuk kalian yang masih bimbang antara Deposito atau Reksadana maka saya sarankan membaca artikel yang ada di blog ini secara seksama. Yuk tunggu apalagi ?

Mengapa Memilih Investasi Reksadana ?


Mengapa Memilih Investasi Reksadana ? adalah pertanyaan yang dahulu sering saya tanyakan pada diri saya sendiri. Pertanyaan “Mengapa Memilih Investasi Reksadana ?” selalu muncul dalam pikiran orang-orang yang baru belajar dalam dunia investasi. Namun, ada satu alasan baik yang dapat saya katakan untuk menjawab pertanyaan itu. Jawabanya adalah investasi reksadana tidak perlu bermodal besar yakni bisa mulai dari Rp 100,000 dan kita tidak perlu memahami begitu dalam tentang instrument investasi. Selain itu, ada beberapa alasan lain yang akan saya jelaskan pada tulisan ini.

Mengapa Memilih Investasi Reksadana ?
Mengapa Memilih Investasi Reksadana ?

Mengapa Memilih Investasi Reksadana ? – Investasi Milenial adalah Reksadana

Reksadana adalah salah satu dari sekian banyak program investasi yang bisa kita pilih. Mari kita bandingkan investasi reksadana dengan investasi properti. Investasi reksa dana tentu berbeda dengan investasi properti, diamana membeli properti memerlukan dana yang lebih banyak karena harus membayar down payment minimal 30% dari nilai transaksi dan membut properti tidak mudah dijankau oleh semua orang.

Kemudian, apabila kita melakukan investasi usaha seperti membeli franchise juga merupakan suatu investasi yang menarik, akan tetapi dibutuhkan juga perhatian yang dapat membuat konsentrasi kita tersita. Dan pada umumnya nilai investasi saat membuat suatu usaha juga perlu dana yang tidak sedikit juga bahkan cenderung butuh modal besar.

Mayoritas orang merasa bahwa karena dana atau modal yang terbatas menjadi malas untuk melakukan investasi atau menabung. Namun pandangan atau pemikiran tersebut sangatlah keliru. Justru orang yang mempunyai pendapatan terbatas sangat perlu melakukan investasi atau menabung secara disiplin. Bayangkan saja, bagi seseorang yang sudah mempunyai pendapatan sangat mapan, menyekolahkan anak tidak perlu perencanaan yang begitu repot, sekolah dimana saja dengan biaya berapa saja bisa dibayar, tentu hal tersebut bukan masalah besar.

Akan tetapi tentu berbeda ketika seseorang yang mempunyai pendapatan terbatas, tanpa merencanakan sekolah anaknya dimana dan berapa biayanya harus ada perencanaan yang matang. Oleh karena itu diperlukan suatu cara merencanakan dana yang dimiliki dengan lebih disiplin melalui menabung investasi reksadana. Mengapa Memilih Investasi Reksadana ? karena modal awal yang dibutuhkan untuk berinvestasi reksadana sangat rendah, kita tidak perlu memusatkan perhatian kita secara penuh, keuntungan yang lebih tinggi daripada bunga deposito, tidak dikenai pajak, dan risiko yang terkait lebih rendah daripada investasi dalam pasar modal secara langsung. Dan oleh karena itu para milenial sangat cocok bila berinvestasi dalam reksadana.


Mengapa Memilih Investasi Reksadana ? – Ilustrasi Menabung Reksadana


Selain dari sudut pandang dana yang kurang terkadang banyak yang merasa karena nilai investasi terlalu kecil sehingga tampak tidak berarti dan akhirnya mengurungkan niatunuk mulai menabung dan berinvestasi. Misalnya bila kita melakukan investasi berkala pada reksadana sebesar Rp 100.000 setiap bulan, nominal tersebut tidak berarti karena terlalu kecil untuk bisa dinikmati kemudian hari. Apa hal itu benar ? untuk mejawab pertanyaan tersebut, mari membuat sebuah ilustrasi sederhana.

Ari adalah seorang pemuda berusia 25 tahun yang baru saja bekerja. Setiap bulan, Andi menyisihkan uang gaji dari bekerja sebesar Rp 100,000. Saat ini andi membuka rekening reksadana melalui aplikasi BIBIT investasi Reksadana online. Andi mengisi profile risiko, dan kemudian memilih salah satu produk reksadana saham yang selama 3 tahun terakhir mempunyai peningkatan NAB dengan rata-rata 18%/tahun dan Andi menyetorkan dana mula-mula sebesar Rp 1.000.000. Lalu setiap bulan uang yang disisihkan Rp 100.000 Andi belikan produk reksadana saham yang sama dan pada akhir tahun karena mendapatkan tunjangan hari raya Andi menambah nilai investasi reksadana tersebut sebesar Rp 500.000,-. Andi melakukan hal itu secara rutin selama 10 tahun maka hasil dari Investasi Andi adalah sebesar ?


Dari ilustrasi diatas, sekilas kita akan menyepelekan nilai investasi yang Andi lakukan karena nilai nya sangat kecil. Secara ringkas saya akan menjabarkan investasi yang dilakukan oleh Andi:

Umur Andi saat ini     : 25 Tahun
Lama investasi            : 10 Tahun
Rata-Rata% Reksadana: 18%
Setoran pertama kali  : Rp 1.000.000,-
Investasi tiap bulan     : Rp 100.000,-
Investasi Tambahan/tahun: Rp 500.000,-

Hasil investasi            : Rp 560.735.868,-

Notes: Nilai investasi bisa anda cari menggunakan kalkultor pada link berikut: KLIK DISINI


Pada usia 35 tahun dari ilustrasi tersebut, Andi dapat mencairkan reksadana saham tersebut dengan hasil Rp 560.735.868,-. ISTIMEWA bukan ? bukan suatu uang yang besar ketika kita investasikan setiap tahunya, namun pendapatan dari apa yang diinvestasikan menjadi cukup besar dalam waktu hanya 10 tahun. Memang benar return dari investasi reksadana tidak bisa dipatok pasti namun dengan sedikit strategi tentu akan menghasilkan keuntungan yang cukup mencengangkan. Lalu Mengapa Memilih Investasi Reksadana ? semua sudah saya jelaskan secara sederhana pada tulisan diatas, namun apabila anda ingin memperjelas lagi maka silahkan membaca artikel lain yang ada di blog ini pada submenu overview reksadana. Bagaimana sobat milenial ? apakah masi bertanya-tanya “Mengapa Memilih Investasi Reksadana ?” atau malah sudah mulai mantap untuk memulai investasi reksadana ?

Senin, 07 Oktober 2019

Modal Awal Investasi Reksadana

Mayoritas orang mempunyai pemikiran bahwa dalam membeli produk investasi adalah suatu hal yang mewah dan mahal serta hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. Namun, faktanya adalah pemikiran seperti itu sangat amat salah dan keliru. Saat ini, membeli produk investasi dapat dilakukan semudah membeli makanan fastfood ataupun minuman boba yang jadi favorit akhir-akhir ini. Setelah membahas aplikasi Bibit Investasi Reksadana Online dan Teknis Bertransaksi Reksadana serta Memahami NAB maka saya akan mencoba membelokan pemikiran tentang investasi itu hanya untuk orang kaya dalam artikel Modal Awal Investasi Reksadana ini.

Modal Awal Investasi Reksadana
Modal Awal Investasi Reksadana

Modal Awal Investasi Reksadana – Cara Investasi Pendapatan Pas-Pasan ?

Kaum Middle income alias pendapatan menengah dan pas-pasan biasanya merasa kebingungan dalam memulai investasi. Hal tersebut biasanya dilatar belakangi oleh nominal dana yang kecil sehingga mereka merasa bahwa investasi itu harus dimulai dengan nilai yang besar. Saya merasa pendapat itu salah dan keluru. Justru seorang yang mempunyai pendapatan cukup, seharusnya mempunyai pernecanaan keuangan yang lebih matang dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Walaupun nilai investasi yang dapat disisihkan setiap bulan kecil, itu bukanlah alasan untuk tidak berinvestasi karena saat ini Modal Awal Investasi Reksadana bisa dimulai mulai dari Rp 100,000. Reksadana adalah salah satu jawaban dari investasi yang cocok untuk anda.


Investasi reksadana mempunyai potensi keuntungan dan kerugian yang berbeda bila dibandingkan dengan apabila kita melakukan investasi dalam bentuk deposito yang menjanjikan keuntungan berupa fix income yaitu bunga. Reksadana merupakan pilihan investasi yang cocok apalagi untuk anda yang mempunyai keinginan untuk melakukan investasi jangka panjang dengan durasi 3 sampai dengan 5 tahun. Modal Awal Investasi Reksadana juga tidak memberatkan karena anda bisa membuka rekening reksadana mulai dari Rp 100,000.

Dengan menyisihkan minimal Rp 100,000 setiap bulanya dan Modal Awal Investasi Reksadana yang rendah, anda bisa membeli unit reksadana di berbagai manajer investasi yang ada. Saldo pembukaan awal sebesar Rp 100,000 nantinya kan dapat anda gunakan untuk berbelanja produk reksadana. Sehingga secara logika anda tidak dikenakan biaya apapun dalam pembukaan rekening reksadana. Bahkan saat ini, selain Modal Awal Investasi Reksadana yang ringan, anda juga tidak perlu mengisi form dan berjalan ke Bank karena sudah ada aplikasi Bibit Investasi Reksadana Online yang dapat dengan mudah anda unduh di playstore / appstore.

Modal Awal Investasi Reksadana – Masa Depan Investasi Reksadana ?

Produk reksadana di Indonesia sampai detik ini terus berkembang dari pada sebelumnya. Indikasi tersebut menunjukan bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan terhedap perkembangan reksadana di Indonesia. Selain jumlah produk reksadana yang terus bertambah, jumlah investor reksadana juga terus bertambah dari waktu-waktu seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi dan juga rendahnya Modal Awal Investasi Reksadana membuat masyarakat kalangan menengah kebawah juga bisa ikut merasakan berinvestasi di reksadana. Apakah kamu ingin menjadi bagian dari hal tersebut atau hanya menjadi penonton ?


Bibit Investasi Reksadana Online

Dunia telah berada dalam genggaman. Itulah ungkapan saya untuk menggambarkan era dimana kita dapat melihat dunia dan melakukan sesuatu hanya dengan perantara gadget. Jika beberapa tahun lalu, kita disuguhkan dengan moda transportasi yang bisa kita pesan melalui aplikasi secara online. Sekarang adalah era dimana kita bisa berinvestasi melalui aplikasi secara online. Ya itu benar, semudah memesan makanan atau minuman favorit mu melalui gawai canggih itu. Bibit Investasi Reksadana Online adalah salah satu terobosan dimana kita dapat berinvestasi reksadana dengan mudah tanpa harus kesana kemari, jual dan beli mudah, dan bebas biaya komisi.

Bibit Investasi Reksadana Online
Bibit Investasi Reksadana Online

Bibit Investasi Reksadana Online – Keunggulan Aplikasi Bibit

Seperti namanya, bibit merupakan aplikasi yang bisa anda gunakan untuk melakukan investasi reksadana. Cara registrasi bibit pun juga cukup mudah dan gampang bila dibandingkan dengan cara pendaftaran konvensional masa lalu dimana kita harus ke Bank untuk mengisi ini dan itu agar bisa memulai berinvestasi reksadana. Aplikasi investasi reksadana Bibit mempunyai berbagai keunggulan yang sangat bermanfaat bagi investor diantaranya:

1. Bebas Biaya Komisi
Apabila anda membeli atau menjual reksadana di bibit, maka anda tidak dikenakan biaya komisi. Alias anda bisa menjual atau membeli reksadana seharga nilai NAB pada saat waktu transaksi.

2. Beli Reksadana Mulai dari Rp 10,000
Pada saat setoran awal, anda memang harus memiliki minimal saldo Rp 100,000. Namun, anda bisa membeli reksadana dengan nilai NAB bahkan dibawah Rp 10,000. Bahkan kamu bisa membeli reksadana yang harganya lebih murah dari biaya yang kamu keluarkan untuk parkir mobil / motor.

3. Cairkan Kapan Saja
Kamu tidak perlu khawatir harus menunggu lama untuk mencairkan dana yang kamu investasikan di reksadana. Waktu pencairan nya cepat dan tidak sampai berbulan-bulan. Maksimal 7 hari, namun berdasarkan pengalaman saya bahkan saya bisa mendapat pencairan dana yang saya investasikan dalam 3 hari hanya di Bibit Investasi Reksadana Online .

4. Bebas Pajak & Berizin OJK
Apabila kamu mempunyai investasi reksadana, investasi anda ini merupakan objek bebas pajak. Oleh karena itu anda tidak akan dikenakan beban pajak sepeserpun. Selain itu, bibit sebagai aplikasi Bibit Investasi Reksadana Online juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi. Anda tidak perlu khawatir dana anda tidak akan kembali atau bahkan hilang karena Bibit Investasi Reksadana Online telah terdaftar di OJK.


5. Robo Portofolio Advisory
Robo Advisory ini sangat membantu rekan-rekan yang bingung harus membeli produk reksadana yang mana dan bagaimana komposisi yang cocok agar imbal hasil yang dihasilkan sesuai keinginan. Robo advisory akan menentukan komposisi presentase produk reksadana apa yang cocok dibeli dan MI mana yang pas berdasarkan profile risiko dari masing-masing calon investor. No more ribet aduh yang mana nih yang mana nih hahhaha.

6. Konvensional dan Syariah
Bibit Investasi Reksadana Online menyediakan rekan-rekan yang ingin berinvestasi pada reksadana yang terkelompok dalam jenis syariah. Jadi, Bibit Investasi Reksadana Online tidak hanya melulu menyediakan reksadana konvensional namun juga reksadana syariah. Semua ada pilihanya!

7. Kalkulator Simulasi Investasi
Menggunakan fitur kalkulator dari Bibit Investasi Reksadana Online bisa membuat kamu bisa tau berapa kira-kira prediksi dana investasi di akhir periode dan berapa setoran yang harus diperlukan agar di akhir periode bisa mendapatkan sejumlah dana yang kita inginkan. Walaupun ini hanya prediksi, tapi ini bisa menjadi tolak ukur kita dalam melakukan estimasi dan rencana investasi yang tepat dan cocok sesuai tujuan kita. Pakai aja dulu dan ini Gratis hanya di Bibit Investasi Reksadana Online !

Kalkulator Investasi
Kalkulator Investasi


8. Bisa Beli Pakai GoPay
Biaya admin bank karena rekening dana penampung dan rekening kita kadang-kadang menjadi penghalang anak-anak muda yang ingin rutin menabung setiap bulan dengan jumlah yang kecil. Sering kali biaya admin bank menjadi penghalang karena sayang sekali kita harus bayar sekian rupiah untuk setoran yang bahkan tidak sampai nominal satu juta. Bibit Investasi Reksadana Online menyediakan metode pembayaran melalui Gopay lho yang mana kamu bisa beli reksadana pakai saldo Gopay kamu. Selain hanya kena Fee admin saat pengisian Gopay yang cuman Rp 1000, kamu juga tidak perlu lagi melakukan verifikasi bukti transfer ketika melakukan pembelian reksadana di Bibit Investasi Reksadana Online. Yuk lah, tunggu apalagi ?

9. Nabung Rutin
Mager buat beli secara manual dan pengen bisa beli rutin tanpa harus otak-atik aplikasi bibit ? bisa banget nih. Ada fitur namanya nabung rutin yang membantu kamu bisa beli reksadana secara otomatis. Kamu hanya perlu setting diawal terkait produk reksadana apa yang ingin kamu beli secara rutin, nilai investasi rutin yang kamu inginkan, metode pembayaran apa yang kamu gunakan, dan pada tanggal berapa pembelian reksadana setiap bulanya harus dibeli. Mager bukan alasan lagi! Yuk buka akun sekarang di Bibit Investasi Reksadana Online hehehe

Bibit Investasi Reksadana Online – Cara Registrasi Aplikasi Investasi Reksadana Bibit

Sudah mulai tertarik untuk investasi reksadana setelah membaca keunggulan aplikasi bibit di atas ? apabila sudah, maka langkah selanjutnya adalah kamu harus registrasi bibit terlebih dahulu. Proses registrasinya gampang dan saya jamin pasti rekan-rekan sekalian pasti bisa. Saya akan jelaskan secara garis besarnya disini, akan tetapi apabila rekan-rekan butuh bantuan maka silahkan tinggalkan komentar saja dibawah maka akan saya bantu sampai bisa. Berikut ini adalah cara registrasi Bibit Investasi Reksadana Online :

Kode Bonus

  1. Download aplikasi Bibit Investasi Reksadana di Playstore / Appstore
  2. Klik Register
  3. Isi pertanyaan 6 pertanyaan yang diajukan secara jujur dan benar
  4. Setelah muncul hasil Profil Risiko, klik lanjut registrasi
  5. Masukan Nomor Hp kamu yang aktif dan jangan lupa masukan kode referral “yukbeli” agar kamu mendapatkan bonus saldo Rp 50,000 dan saya mendapatkan bonus saldo Rp 25,000. Jangan lupa klik gunakan baru klik lanjutkan
  6. Kemudian isi data diri dan tanda tangan serta foto KTP dan selfie dengan KTP.
  7. Tunggu paling lama 1x24 jam agar dikonfirmasi terlebih dahulu oleh tim Bibit Investasi Reksadana Online.
  8. Akun anda siap digunakan
Mudah sekali bukan proses registrasi Bibit Investasi Reksadana Online ? Tunggu apalagi ? anda sudah tau keuntungannya, risiko nya, berapa modal yang harus anda miliki, dan cara registrasi semudah thanos menjentikan jarinya. Kami tunggu partisipasi mu sobat muda!