Minggu, 22 September 2019

Cara Membaca Prospektus Reksadana

Sebagai investor reksadana yang cerdas, mengenali dan memahami risiko dari investasi reksadana adalah yang wajib dilakukan. Setelah mengerti soal risiko, maka langkah selanjutnya yakni membaca prospektus reksadana yang akan dibeli. Cara Membaca Prospektus Reksadana sangat mudah dan dapat dipelajari secara pelan-pelan. Anda tidak perlu khawatir tidak bisa membaca prospektus produk reksadana dari manajer investasi karena kali ini saya akan membagikan informasi tentang Cara Membaca Prospektus Reksadana.

Cara Membaca Prospektus Reksadana
Cara Membaca Prospektus Reksadana

Cara Membaca Prospektus Reksadana – Informasi Penting Pada Prospektus Reksadana

Prospektus itu ibarat brosur mobil yang isinya bahan-bahan yang melekat pada mobil, berapa cc mesin yang dipasang, dan beberapa informasi penting lainya terkait mobil yang dijual. Begitu pula prospektus reksadana. Dalam prospektus reksadana, ada beberapa poin yang dapat kita ketahui terkait produk reksadana yang akan kita beli seperti :
  1. Alokasi dana pengelolaan
  2. Berapa total unit penyertaan (UP) yang dijual pada penawaran awal
  3. Berapa harga per unit (NAB) pada penawaran awal
  4. Berapakah maksimum biaya pembelian atau subscription fee
  5. Berapakah biaya penalti yang dikenakan bila melakukan early redemption
  6. Berapa biaya yang dibebankan bila terjadi pengalihan produk
  7. Siapa manajer investasi nya dan bank kustodian nya
  8. Dan beberapa informasi lain yang mungkin anda perlukan untuk pertimbangan

Cara Membaca Prospektus Reksadana – Baca Prospektus dan Beli Reksadana

Bagi saya pribadi, yang saya baca dari prospektus adalah alokasi dana pengelola, berapa harga per unit (NAB), berapa maksimum biaya pembelian, berapa penalti, dan biaya yang terjadi jika ada pengalihan produk. Hal tersebut karena menyangkut profile risiko saya dan pertimbangan saya terkait biaya-biaya yang akan muncul bila saya membeli produk reksadana tersebut.


Kuncinya tetap pada apakah produk reksadana tersebut akan sesuai dengan profile risiko saya atau tidak. Kemudian, konsisten dan jangan pernah melakukan early redemption bila tidak benar-benar sangat dibutuhkan. Ingat, investasi itu ibarat menanam pohon. Butuh waktu agar pohon itu tumbuh dan menghasilkan keuntungan bagi kita. Untuk teman-teman yang ingin mengetahui bagaimana sih bentuk dan isi prospektus, silahkan langsung klik tombol download dibawah ini:



Sekian dulu dari saya, semoga informasi yang anda baca pada artikel Cara Membaca Prospektus Reksadana bisa bermanfaat. Segera kurangi kebiasaan konsumtif dan mulailah melakukan investasi dari sekarang. Yuk Beli Reksadana!

Risiko-Risiko Dalam Reksadana

Risiko-risiko dalam reksadana – Dalam setiap instrumen investasi, tentu terdapat risiko-risiko yang harus siap untuk diterima oleh investor. Reksadana, sebagai salah satu jenis investasi yang saat ini sedang naik daun juga tak lupu oleh adanya risiko-risko yang melekat di dalamnya. Risiko-Risiko Dalam Reksadana merupakan informasi penting yang perlu diketahui investor setelah mengetahui profile risiko dari investor yang telah diisi pada awal pembukaan rekening reksadana.

Risiko-Risiko Dalam Reksadana
Risiko-Risiko Dalam Reksadana



Risiko-risiko dalam reksadana – Risiko dari Produk Reksadana

Berikut adalah risiko-risiko yang terdapat dalam setiap produk reksadana:


1. Risiko Menurunya NAB (Nilai Aktiva Bersih)

NAB dari reksadana tentu mempunyai peluang untuk naik dan turun seiring kenaikan atau penurunan harga pasar dari instrumen investasi jenis reksadana yang dipilih. Oleh karena itu, penurunan ini adalah akibat dari penurunan harga pasar dari instrumen investasi yang termasuk dalam portofolio reksadana. Penurunan NAB yang dimaksud yakni nilai harga terakhir pada saat ini dibandingkan harga pembelian awal. Logikanya adalah saya membeli produk reksadana X pada hari selasa dengan NAB Rp 2300. Kemudian, pada saat hari Jumat di Minggu yang sama, NAB produk reksadana X menjadi Rp 2200. Nah, dari situ dapat diketahui bahwa ada penurunan nilai NAB produk reksadana X senilai Rp 100. Dan begitu pula saat terjadi kenaikan maka kita mendapatkan untuk dari selisih kenaikan NAB dibanding nilai NAB saat pembelian.

2. Risiko Likuiditas

Pada kondisi yang stabil, redemption (penarikan) reksadana oleh investor dilakuan jarang pada waktu yang bersamaan. Pada kondisi tersebut, investor yang melakukan redemption (penarikan) dengan jumlah yang tidak besar, maka manajer investasi akan membeli kembali reksadana tersebut dengan alokasi dana tunai. Akan tetapi, jika terjadi redemption secar masif oleh investor, maka manajer investasi harus menjual berbagai aset keuangan yang dimiliki untuk membeli kembali reksadana yang di redemption oleh investor. Akibatnya yaitu adanya kecendurungan turunya nilai aset manajer investasi dan akan disusul oleh turunya nilai NAB produk reksadana yang dikelola oleh manajer investasi. Pada kondisi tersebut, akan terjadi keterlambatan atau bahkan kemungkinan investor perlu waktu lama untuk dapat mencairkan reksa dananya karena manajer investasi perlu waktu untuk mencari pembeli aset-aset yang dimiliki

3. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko yang paling umum dimiliki pada hampir setiap instrumen investasi. Risiko ini muncul ketika suatu produk investasi mempunyai efek penurunan ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunya kinerja pasar saham atau obligasi secara drastis. Akibatnya, nilai NAB dari reksadana pada unit penyertaan (UP) akan mengalami penurunan seiring turunya instrumen investasi yang menjadi portofolio reksadana. Saran saya, investor reksadana juga harus memahami kondisi pasar pada saat membeli ataupun menjual reksadana. Cara termudah untuk melakukan hal ini yakni dengan melihat nilai NAB unit reksadana dalam kurun waktu 7 hari, 1 bulan, 6 bulan atau bisa jadi 1 tahun sebelumnya.

4. Risiko Default

Risiko ini terjadi apabila manajer investasi membeli obligasi atau saham dari emiten yang mempunyai kinerja yang buruk padahal sebelumnya kinerja emiten tersebut baik-baik saja. Gampangnya yakni manajer investasi mengalokasikan aset pada obligasi yang mempunyai rating D (default) atau manajer investasi membeli saham-saham emiten yang mempunyai risiko tinggi mengalami kebangkrutan. Saran saya, untuk mengatasi risiko ini maka anda harus membaca prospektus reksadana agar kita tahu strategi investasi dari manajer investasi yang mengelola produk reksadana. Setelah ini, saya akan membahas bagaimana cara membaca prospektus reksadana untuk mengatasi Risiko-risiko dalam reksadana.

Risiko-risiko dalam reksadana – Keamanan Investasi Reksadana

Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, setiap investasi tentu mempunyai risiko. Reksadana tentunya juga mempunyai risiko. Akan tetapi, selain mempunyai risiko ternyata juga mempunyai unsur kemanan dalam berinvestasi. Apabila terjadi masalah pada salah satu dari tiga bagian yang merupakan unsur dari reksadana ( manajer investasi, Bank Kustodian, dan Agen perantara penjualan reksadana) mengalami kebangkrutan atau default atau masalah lainya. Produk reksadana yang kita miliki akan tetap aman dan tidak terkena masalah apapun. Apabila terjadi masalah pada manajer investasi pengelola produk reksadana, maka BAPEPAM selaku regulator akan menunjuk manajer investasi lainya untuk mengelola dana kelolaan produk reksadana tersebut. Hal yang sama juga berlaku bila terjadi masalah pada bank kustodian dan agen perantara penjualan reksadana.


Demikianlah Risiko-risiko dalam reksadana yang perlu anda ketahui sebelum membeli produk reksadana. Selain risiko yang melekat, ternyata ada kemanan berinvestasi yang juga melekat pada produk reksadana. Silahkan rekan-rekan pelajari dan pahami dengan cermat agar tujuan anda berinvestasi tercapai. Masih berminat berinvestasi reksadana bukan ? saya tunggu kalian!

Selasa, 17 September 2019

Kuesioner Profile Risiko Reksadana

Kuesioner Profile Risiko Reksadana – Setelah mengetahui beberapa istilah penting yang akan selalu anda temui ketika berbicara tentang reksadana, maka sekarang adalah saatnya kami membahas tentang Kuesioner Profile Risiko Reksadana. Pada artikel sebelumnya, kami sudah menyinggung sedikit tentang profile risiko investor reksadana. Akan tetapi, pada artikel ini kami akan focus pada pembahasan Kuesioner Profile RisikoReksadana. Bagi rekan-rekan investor pemula, pengisian Kuesioner Profile Risiko Reksadana secara jujur, lengkap, dan benar adalah salah satu langkah awal yang baik sebelum terjun dalam dunia investasi reksadana.

Kuesioner Profile Risiko Reksadana
Kuesioner Profile Risiko Reksadana


Kuesioner Profile Risiko Reksadana – Keputusan Penting Sebelum Berinvestasi

Tujuan dasar dari investasi tentunya adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan mempertimbangkan segala risiko yang ada. Investor yang sukses dalam dunia investasi adalah investor yang mengerti hubungan antara tujuan investasi, tingkat pengembalian, dan tingkat toleransi investor terhadap risiko investasi.
  1. Menentukan tujuan dan jangka waktu investasi secara jujur, jelas, dan berkomitmen.
  2. Telah mempertimbangkan secara seksama tingkat pengembalian hasil investasi yang diharapkan dengan batas toleransi terhadap risiko yang dapat diterima.
  3. Telah membandingkan antara tingkat pengembalian hasil investasi dengan tingkat risikonya.
Setelah tiga keputusan diatas telah diambil, selanjutnya yakni kita dapat langsung mengisi kuesioner profile risiko reksadana.

Kuesioner Profile Risiko Reksadana – Contoh Pertanyaan Kuesioner Profile Risiko Reksadana

Dalam pengisian kuesioner profile risiko, hal penting yang harus diperhatikan adalah tidak ada pilihan yang salah dalam setiap jawaban yang anda pilih. Anda harus menjawab secara jujur sejujur-jujurnya agar nantinya tidak ada penyesalan atas keputusan investasi yang anda lakukan. Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan dan pilihan jawaban yang akan anda temui pada saat mengisi kuesioner profile risiko reksadana:

Pertanyaan 1: Tujuan Investasi Anda
Pernyataan manakah yang paling sesuai menggambarkan tujuan investasi anda:
  1. Saya ingin berinvestasi pada instrument investasi yang menyerupai tabungan dan deposito berjangka dimana nilai investasi awal saya stabil dan saya bisa menarik dana tersebut dalam jangka waktu 1 tahun
  2. Saya ingin memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari tabungan dan deposito berjangka. Saya merasa tidak nyaman dengan fluktuasi investasi jangka pendek dan mengurangi risiko kehilangan nilai investasi awal
  3. Saya ingin mempertahankan nilai investasi awal namun saya bersedia menerima sedikit fluktuasi negative dalam periode jangka pendek. Walaupun tingkat resiko rendah, penting untuk saya. Saya bersedia mengalokasikan sebagian dana untuk mencapai potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tabungan dan deposito.
  4. Saya ingin nilai investasi tumbuh dan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi. Saya dapat menerima fluktuasi negative jangka pendek, termasuk kemungkinan nilai dari investasi awal.
  5. Saya ingin nilai investasi tumbuh pesat dan memperoleh tingkat pengembalian seoptimal mungkin. Saya dapat menerima fluktuasi negative dalam jangka pendek, termasuk kemungkinan kehilangan nilai investasi awal.
Itu adalah pertanyaan urutan pertama dan pilihan jawaban yang bisa anda pilih. Kurang lebih nantinya ada 8 pertanyaan yang harus anda jawab dan masing-masing jawaban mempunyai poin yang berbeda. Total akumulasi poin dari jawaban anda nantinya akan digunakan sebagai dasar jenis investor seperti apakah anda dan reksadana apa yang cocok untuk anda gunakan sebagai investasi. Untuk contoh Kuesioner Profile Risiko Reksadana selengkapnya bisa anda download langsung di link dibawah ini :


DOWNLOAD CONTOH KUESIONER PROFILE RISIKO INVESTASI REKSADANA-> KLIK DISINI <-


Pada pengisian Kuesioner Profile Risiko Reksadana, perlu anda ingat betul bahwa tidak ada jawaban salah dan benar. Yang perlu anda lakukan adalah mengisi form tersebut secara jujur dan selalu komit dengan apa yang anda katakan. Untuk cara membaca hasil pengisian Kuesioner Profile Risiko Reksadana, akan kami jelaskan pada artikel selanjutnya. Baiklah, masih ragu untuk memulai investasi reksadana ? kami tunggu kalian untuk menjadi bagian dari investor Indonesia!

Jumat, 06 September 2019

Istilah Umum Dalam Reksadana

Istilah Umum Dalam Reksadana - Ketika berbicara mengenai reksadana, kita sebagai investor tentu akan menemui Istilah Umum Dalam Reksadana. Beberapa istilah yang digunakan ini akan menjadi hal-hal yang akan biasa anda temui ketika membaca artikel berita ataupun informasi apapun yang berhubungan dengan reksadana. Baiknya, sebagai seorang investor maka kita juga perlu untuk minimal mengetahui maksud dan arti istilah tersebut dan bahkan syukur jika kita benar-benar mengerti tentang istilah umum tentang reksadana yang dimaksud tersebut.

Istilah Umum Dalam Reksadana
Istilah Umum Dalam Reksadana


Istilah Umum Dalam Reksadana - Daftar Istilah Umum pada Reksadana


1. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Kontrak dengan bank yang memberikan manajer investasi untuk dapat mengikat pemegang unit penyertaan (investor) yang mana manajer investasi diberikan wewenang untuk mengelola portofolio invstasi secara kolektif dan bank diberi wewenang untuk melaksanakan penitipian kolektif dari investor yang membeli produk reksadana yang diterbitkan.

2. Bank Kustodian
Bank yang bekerjasama dengan manajer investasi dan menerima penitipan dana dari investor. Mudahnya yakni bank ini merupakan perantara yang mengubungkan manajer investasi dan pembeli reksadana (investor reksadana).

3. Manajer Investasi
Manajemen profesional yang mempunyai keahlian dalam mengelola efek baik berupa obligasi, saham, KIK, dan aset lainya yang memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan pada investor.
4. Portofolio
Uraian jenis investasi atas dana yang dikelola oleh manajer investasi di berbagai instrument yang telah dipilih sesuai dengan jenis produk reksadana yang dibeli.

5. Unit Penyertaan
Satuan  yang menunjukan bagian kepentingan dari setiap pihak. Gampangnya, yakni reksadana dijual dengan satuan unit. Ketika anda membeli reksadana maka artinya anda sebagai investor telah mengkonversi rupiah anda menjadi unit penyertaan. Misalnya harga reksadana A adalah 1000 / unit, kemudian anda menginvestasikan uang anda sejumlah Rp 10.000,00 untuk membeli reksadana A. Dengan demikian maka anda akan mempunyai investasi berupa 10 unit penyertaan Reksadana A.

6. Nilai Aktiva Bersih / NAB
Harga wajar dari portofolio reksadana setelah dikurangi dengan biaya operasional. Total NAB jika dibagi dengan jumlah unit penyertaan akan menghasilkan NAB per unit. Sebagai investor, anda tidak perlu susah-susah untuk menghitung nilai NAB suatu reksadana karena setiap hari bursa nilai NAB akan dihitung oleh Bank Kustodian dan dipublikasikan melalui surat kabar.

7. Prospectus
Laporan yang berisi detail mengenai manajer investasi, produk reksadana, instrument investasi yang akan dijalankan serta informasi umum lain yang sekiranya perlu diketahui oleh calon investor.

Istilah Umum Dalam Reksadana - Informasi Umum Terkait Pembelian Reksadana

Selain beberapa istilah penting di atas, saya ingin membagikan informasi terkait waktu pembelian reksadana. Investor dapat membeli reksadana setiap hari baik melalui agen, manajer investasi, ataupun melalui marketplace (bibit ataupun bareksa). Jika investor melakukan pembelian sebelum jam 1 siang, yang mana merupakan batas waktu cutt off , maka investor akan mendapat NAB dengan harga NAB sehari sebelumnya. Apabila melebihi batas waktu cutt off / diatas jam 1 siang, maka nilai NAB yang berlaku adalah nilai NAB pada hari tersebut.
Salah satu biaya umum yang muncul pada saat pembelian reksadana yakni subscription fee yang merupakan biaya pembelian unit penyertaan yang ditetapkan antara bank perantara pembelian reksadana dan manajer investasi. Namun, saat saya menulis artikel ini, pada saat melakukan pembelian reksadana baik di bibit ataupun bareksa, saya tidak  dikenakan subscription fee. Oleh karena itu, saran saya segeralah melakukan investasi reksadana.

Sobat muda sekalian, jadilah investor cerdas dengan memahami terlebih dahulu tentang investasi. memahami Istilah Umum Dalam Reksadana merupakan langkah awal yang baik dalam berinvestasi. Semoga setelah membaca ini, anda menjadi tertarik dan ingin segera berinvestasi di Reksadana! kami tunggu kalian sobat muda!


Menentukan Profile Risiko Investor

Menentukan Profile Risiko Investor - Reksadana terbagi menjadi berbagai jenis ragam produk. Sebagai seorang investor, tentunya harus ada pertimbangan tertentu dalam memilih produk investasi reksadana yang akan dibeli. Salah satu hal dasar yang paling dasar dilakukan yaitu Menentukan Profile Risiko Investor. Profile risiko investor dapat menunjukan sejauh mana risiko yang dapat kita terima terhadap keinginan return / keuntungan yang diharapkan. Bagi investor pemula, berinvestasi seperti hasil profile risiko merupakan pilihan yang cukup baik mengingat pengetahuan investasi yang masih minim. Namun, kuncinya anda harus mengisi profile risiko investasi secara jujur dan benar tanpa ada rekayasa.

Menentukan Profile Risiko Investor - Tiga Jenis Risk Profile Investor

Berdasarkan tingkat risiko yang dapat ditanggung investor, profile risiko investor ada tiga jenis yakni:

  1. Risiko Rendah (Low Risk), investor yang termasuk dalam kategori risiko rendah artinya anda termasuk orang yang ingin berinvestasi pada tempat yang aman dan rendah risiko. Jenis produk reksadana yang cocok untuk dibeli oleh investor dengan profile risk rendah yakni Reksadana Pasar Uang ataupun Reksa Dana Terproteksi. 
  2. Risiko Menengah (Middle Risk), investor yang termasuk kategori menengah artinya anda termasuk orang yang ingin berinvestasi pada tempat yang aman dengan resiko medium dan tentunya return / keuntungan yang dihasilkan pun lebih besar dari investor yang mempunyai risiko rendah. Jenis produk reksadana yang cocok untuk dibeli oleh investor dengan profile risk menengah yakni Reksadana Pendapatan Tetap ataupun Reksa Dana Campuran. 
  3. Risiko Tinggi (High Risk), investor yang termasuk kategori tinggi artinya anda termasuk orang yang cenderung bisa menerima risiko kehilangan uang atas modal yang diinvestasikan dan menginginkan return / keuntungan yang tinggi. Jenis produk yang cocok untuk dibeli oleh investor dengan profile risk tinggi yakni Reksadana Saham.
Setiap rekomendasi diatas merupakan jenis produk reksadana yang dibeli oleh beberapa investor dengan profile risiko yang terkait. Adapun keputusan pembelian reksadana jenis apa saja yang cocok tetap kembali kepada diri sendiri dan seberapa sanggupkah kita untuk menerima risiko yang ada.

Menentukan Profile Risiko Investor
Menentukan Profile Risiko Investor

Menentukan Profile Risiko Investor - Pengisian Profile Risiko Investor

Untuk Menentukan Profile Risiko Investor, biasanya investor mengisi kuesioner atau form yang diberikan pada saat membuka account pada bank. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini anda dapat mengetahui profile risiko anda menggunakan kuesioner secara online. Kami menggunakan halaman simulasi cek risiko BCA sebagai salah satu alternatif bagi anda yang sekedar ingin mengetahui profile risiko investasi yang sesuai diri anda. Silahkan klik link dibawah untuk mengetahui simulasi profile risiko anda:


Menentukan Profile Risiko Investor adalah salah satu awal yang baik dalam berinvestasi. Dengan mengetahui risiko yang dapat kita terima atas investasi yang dilakukan, tentunya kita akan bisa mempunyai psikologi investasi yang baik. Keputusan pembelian dan pilihan produk reksadana kembali lagi kepada anda sebagai pelaku investasi itu sendiri. Investasi tidak mengerikan, hanya butuh kesabaran seperti halnya mananam pohon. Sobat milenial, Menentukan Profile Risiko Investor sekarang juga!

Rabu, 04 September 2019

Ragam Jenis Produk Reksadana

Ragam Jenis Produk Reksadana - Sebagai salah satu produk investasi, reksadana mempunyai berbagai ragam jenis produk yang berbeda-beda. Perbedaan ragam jenis produk reksadana tersebut terletak pada jenis instrument investasi yang akan dilakukan oleh manajer investasi dalam mengelola dana sekumpulan investor. Secara garis besar, Ragam Jenis Produk Reksadana dibagi menjadi empat kategori yakni Reksadana Saham, Reksadana Campuran, Reksadana Pasar Uang, dan Reksadana Pendapatan Tetap. Masing-masing jenis produk reksadana tersebut mempunyai risiko yang berbeda-beda. Adapun cara menentukan produk reksadana mana yang cocok untuk kita yakni dengan melakukan uji profile risiko terlebih dahulu. Namun, saat ini saya ingin fokus untuk membahas Ragam Jenis Produk Reksadana terlebih dahulu agar para pembaca sekalian mengerti jenis produk apa saja yang dapat anda beli apabila melakukan investasi reksadana.

Ragam Jenis Produk Reksadana
Ragam Jenis Produk Reksadana


Ragam Jenis Produk Reksadana - Reksa Dana Pasar Uang

Produk Reksadana Pasar Uang merupakan jenis reksadana yang menempatkan semua aset investor yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) pada instrumen pasar uang. Adapun instrumen pasar uang yaitu efek yang berjangka waktu kurang dari satu tahun. Contoh dari instrumen efek pasar uang yaitu Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, obligasi jangka waktu kurang dari satu tahun. Karena manajer investasi (MI) menempatkan aset investor kepada aset yang kategori aman karena dikelola oleh negara, maka profile risk dari jenis reksadana pasar uang adalah rendah. Artinya produk reksadana ini mempunyai risiko investasi yang rendah dan minim terjadi kebangkrutan.

Ragam Jenis Produk Reksadana - Reksa Dana Pendapatan Tetap

Produk Reksadana Pendapatan Tetap merupakan jenis reksadana yang menempatkan aset investor yang dikelola oleh oleh manajer investasi pada efek utang dan umumnya obligasi. Risiko produk reksadana pendapatan tetap pada umumnya lebih besar dari produk reksadana pasar uang. Alokasi pengelolaan dana investor diwajibkan pada bentuk efek utang baik obligasi swasta ataupun pemerintah yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun. Walaupun demikian, tentunya return yang diterima juga akan lebih besar dari Reksadana pasar uang.

Baca Juga : Investasi Reksadana ? Apa itu Reksadana ? Apa keuntungan Reksadana ? Apa saja risiko investasi Reksadana ? Klik disini!


Ragam Jenis Produk Reksadana - Reksa Dana Saham

Produk Reksadana Saham merupakan jenis reksadana yang menempatkan aset investor yang dikelola manajer investasi dalam surat berharga yakni saham. Umumnya, manajer investasi mengelola 80% aset investor pada surat berharga yakni saham. Reksadana jenis saham ini mempunyai risiko yang paling besar diantara jenis produk reksadana lainya akibat dari fluktuasi harga saham di Bursa Efek Indonesia yang begitu dinamis. Walaupun demikian, jenis reksadana ini mempunyai return atau keuntungan yang lebih besari daripada jenis reksadana lainya.

Ragam Jenis Produk Reksadana - Reksadana Campuran

Produk Reksadana Campuran merupakan jenis reksa dana yang menempatkan aset investor yang dikelola manajer investasi pada efek ekuitas (saham) dan efek utang (obligasi dan deposito). Manajer investasi melakukan alokasi dana di dua efek tersebut dengan presentase alokasi yang tidak termasuk dalam kategori produk reksadana saham, pendapatan tetap, dan pasar uang. Adapun perbedaan signifikan dari reksadana campuran dibandingan reksadana jenis lainya yakni pada reksadana campuran, manajer investasi lebih leluasa dalam mengatur alokasi penempatan dana serta pemilihan portofolio. Pada jenis produk reksadana lain, ada aturan-aturan yang secara jelas mengatur soal alokasi dana investor sesuai dengan produk reksadana nya. 

Ragam Jenis Produk Reksadana - Produk Reksadana Investor Pemula

Setiap Ragam Jenis Produk Reksadana mempunyai keuntungan dan risiko masing-masing. Saya pribadi dalam menentukan pilihan reksadana mana yang saya pilih selalu menggunakan panduan yaitu waktu investasi. Untuk investasi jangka panjang, saya memilih reksadana saham karena return yang besar dan untuk jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun tidak ada lagi yang cocok kecuali produk ini. Sedangkan untuk jangka pendek dan menengah untuk waktu 1 sampai 3 tahun, saya pribadi memilih investasi reksadana pasar uang ataupun reksadana pendapatan tetap. Sebenarnya, masih ada satu jenis reksadana lain yaitu reksadana teproteksi. Namun, karena return yang diberikan tidak jauh berbeda dengan return dari deposito, saya mengganggap bahwa reksadana terproteksi tidak termasuk dalam arah bahasan saya saat ini. Well, tapi itu semua kembali kepada kita dan profile risk dari diri sendiri. Sedikit saran, apabila anda masih baru dalam dunia investasi, maka menjawab profile risk secara jujur dan berinvestasi sesuai profile risk adalah hal terbaik yang perlu anda lakukan saat ini sembari memperdalam ilmu dan informasi tentang dunia investasi.

Nah, bagaimana menurutmu kawan milenial sekalian ? apakah sudah mengerti tentang Ragam Jenis Produk Reksadana ? Well, kami tunggu partisipasi kalian di dunia investasi ya!

Investasi Reksadana ?

Investasi Reksadana ? - Mendengar kata reksa dana, tentu agak asing bagi sebagian orang yang sebelumnya kurang begitu mengerti tentang investasi. Bahkan, mayoritas masyarakat negara ini masih tidak mengetahui tentang seperti apa reksadana dan bagaimana cara kerjanya dan bagaimana pula Investasi Reksa Dana ? bisa memberikan keuntungan bagi kita. Pada bagian ini, saya akan sedikit membahas tentang apa itu Investasi Reksadana ? apakah itu beresiko dan bagaimana Investasi Reksadana bisa memberikan keuntungan bagi pemiliknya.

Investasi Reksadana ? - Definisi Reksadana

Pada umumnya, para ahli mengatakan bahwa reksadana adalah tempat dari sekumpulan dana investor untuk berinvestasi dalam instrumen investasi di pasar dengan membeli unit penyertaan reksadana dalam pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi. Manajer investasi inilah yang nantinya mengelola dana sekumpulan investor tersebut untuk di investasikan berupa saham, obligasi, pasar uang, ataupun efek.

Sederhananya, seorang pemuda bernama budi sebagai investor baru yang membeli produk reksadana tidak perlu mengetahui tentang instrument-instrument investasi dan teknis bertransaksi tentang instrumen investasi secara mendalam karena sudah ada manajer investasi yang akan mengatur segalanya sehingga harapan budi dalam membeli produk reksadana untuk mendapatkan keuntungan dapat tercapai.

Investasi Reksadana ?
Investasi Reksadana ?

Investasi Reksadana ? - Keuntungan Investasi Reksadana

Setelah mengetahui definisi reksadana, pasti pertanyaan selanjutnya adalah berapa besaran keuntungan yang kita dapatkan apabila melakukan investasi reksa dana ? well jawabanya adalah reksadana tidak memberikan keuntungan secara "pasti" seperti yang anda lakukan apabila anda menempatkan uang yang anda miliki dalam deposito bank. Namun, di Indonesia saat ini reksadana cukup berkembang pesat dan memberikan keuntungan atau return yang lebih tinggi dari deposito bank. Besaran keuntungan atau return yang diberikan oleh produk investasi reksadana juga bervariasi bergantung pada jenis produk reksadana yang dibeli dengan segala risiko yang mengikat di dalamnya.

Baca Juga : Ragam Jenis Produk Reksadana dan Tips Memilih Produk Reksadana Untuk Investor Pemula

Investasi Reksa Dana ? - Risiko investasi reksadana

Sebagai salah satu jenis investasi, tentunya reksa dana mempunyai risiko yang melekat di dalamnya. Risiko dari investasi reksadana menurut saya pribadi cukup rendah bahkan lebih rendah daripada anda berinvestasi secara langsung dan juga lebih rendah dari pada anda berinvestasi secara konvensional. Selama kita mengetahui profile risk dari diri sendiri dan melakukan investasi sesuai dengan arahan profile risk secara jujur. Tentunya risiko bukanlah lagi halangan untuk kita dalam melakukan investasi reksadana ?

Nah, bagaimana kawan milenial sekalian ? apakah sudah mulai penasaran dan ingin mempelajari reksadana setelah membaca artikel Investasi Reksadana ?