Kamis, 23 April 2020

Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun

Pada saat awal memulai investasi reksadana pastinya tujuan kita semua adalah agar uang yang kita miliki terus bertambah serta tidak digerus oleh inflasi setiap tahun. Selain itu, tujuan kita berinvestasi adalah untuk mencapai target-target keuangan tertentu misalnya berangkat haji, umroh, membeli mobil atau untuk membiayai pendidikan anak ataupun untuk liburan ke luar negeri. Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa namanya investasi tentu mempunyai risiko yang menyebabkan nilai investasi yang kita miliki menurun. Namun, jika nilai investasi kita menurun ada beberapa Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun. Sebagai seorang investor, anda tidak perlu panik, cemas, atau bahkan melakukan tindakan gegabah dengan menjual semua investasi anda saat itu juga. Langung saja baca artikel ini sampai selesai.

Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun
Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun

Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun - Tiga Langkah yang Dilakukan Saat Investasi Turun

Saya pribadi dan beberapa investor lain tentunya sedih saat melihat nilai investasi yang kita miliki turun. Namun, kami tidak hanya terlelap dalam kesedihan ataupun melakukan tindakan yang kurang menguntungkan. Adapun beberapa Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun

1. Menambah Investasi
Jika tujuan investasi yang kita lakukan masih panjang diatas 3 tahun maka menambah investasi dikala kondisi pasar sedang tidak bagus adalah pilihan yang tepat. Contohnya jika seorang investor yang investasi di produk reksadana dengan nominal investasi Rp 6,6 Juta. Adapun rincian portofolio investasinya saat ini mempunyai NAB Per unit Rp 1.650 dengan jumlai unit yang dimiliki adalah sebanyak 4000 unit.
Kemudian nilai pasar NAB per unit sekarang yakni Rp 1.500. Artinya jika dijumlahkan secara total maka nilai investasinya saat ini adalah Rp 6.000.000 atau investor ini mengalami kerugian yang belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp 600.000 atau sekitar 9,1%.
Dengan adanya transaksi ini maka total modal investasi yang dimiliki adalah Rp 8.000.000, portofolioinvestasi berubah menjadi 5000 unit dengan NAB per unit adalah 1.600. Dengan transaksi yang terjadi pada akhir ini maka investor dapat meminimalisir kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss) menjadi 6,25%.
Cara seperti ini biasanya dipilih oleh investor padasaat krisis ekonomi seperti contohnya tahun 1998 dan tahun 2008. Saat itu banyak cerita investor yang menambah nilai investasinya saat masa krisis tersebut dan pada saat beberapa tahun setelahnya ketika pasar mulai membaik maka mereka mulai mendapatkan nilai keuntungan yang luar biasa.
2. Switching ke Jenis Produk Reksadana Lain
Pilihan ini bisa diambil jika dana investasi yang digunakan mempunyai tujuan investasi kurang dari setahun. Contohnya saat ini, kita sedang mempunyai investasi di produk reksadana saham, dengan kondisi portofolio yang mengalami kerugian yang belum terealisasi sekitar 5%. Akan tetapi dana investasi ini akan dicairkan dalam enam bulan kedepan. 
Agar waktu yang tersisa lebih optimal, maka lebih baik jika investasi reksadana yang dimiliki agar dipindahkan / switching ke produk reksadana yang lebih minim risiko seperti reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang. namun, perlu diperhatikan bahwa sebelum memindahkan produk tersebut, kita sebagai investor harus memeriksa terlebih dahulu produk reksadana mana yang sedang mempunyai kinerja lebih baik dibanding kinerja reksadana saham.

3. Cut Loss
Tindakan Cut Loss adalah tindakan paling akhir yang harus dilakukan karena merupakan pilihan yang paling menyakitkan bagi siapa saja. Cutt Loss adalah tindakan mencairkan seluruh investasi dalam posisi yang merugi. Seringkali alasan yang mendasari tindakan Cut Loss yakni dana yang digunakan untuk investasi adalah dana yang harus digunakan dalam waktu kurang dari sebulan. Pilihan Cut Loss diambil dengan asumsi bahwa kerugian yang akan kita alami menjadi lebih besar jika tidak dicairkan pada saat itu juga.

 Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun - Investasi yang Tenang dan Nyaman

Setelah membaca ulasan diatas tentang Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun tentunya membuat kita menjadi was-was. Akan tetapi, saya mempunyai tips agar kita bisa melakukan investasi yang Tenang dan Nyaman. Tips nya yakni selalu gunakan uang dingin. Apa itu uang dingin ? uang dingin adalah uang yang merupakan uang yang kita sama sekali tidak memerlukanya untuk jangka waktu yang sangat lama. Ketika berinvestasi, saya tidak pernah menggunakan uang panas karena kondisi pasar yang fluktuatif jika kita tidak cekatan maka hanya akan menghasilkan kerugian. Namun, jika kita menggunakan uang dingin maka se fluktuatif apapun kondisi pasar maka kita akan santai santai saja bahkan akan cenderung menambah nilai investasi dan malah menghasilkan keuntungan yang lebih besar dikemudian hari. Untuk anda yang berinvestasi dengan uang panas, jangan lupa cermati Hal yang Dilakukan Saat Investasi Turun.

0 komentar:

Posting Komentar