Sabtu, 01 Februari 2020

Mengenal Switching Reksadana

Investor pemula tentu akan sering penasaran dengan berbagai produk reksadana yang tersedia pada saat ini. Ketika merasa tidak puas dengan produk reksadana yang telah dibeli sebelumnya, investor dapat mengalihkan dana yang telah diinvestasikan pada reksadana sebelumnya ke reksadana yang baru. Proses pengalihan tersebut yang disebut dengan Switching Reksadana. Artikel ini akan membahas tentang Mengenal Switching Reksadana dan bagaimana prosesnya serta biaya yang biasanya dikenakan ketika memilih untuk melakukan Switching produk reksadana.

Mengenal Switching Reksadana
Mengenal Switching Reksadana

Mengenal Switching Reksadana - Yang Dimaksud Switching Reksadana

Istilah switching reksadana dikenal sebagai sebuah proses pengalihan reksadana ke reksadana lainya. Akan tetapi yang perlu dipahami adalah instruksi switching hanya dapat dilakukan jika produk reksadana yang dibeli sebelumnya berada pada satu manajer investasi dan bank kustodian yang sama. Meskipun begitu, ada beberapa produk reksadana yang tidak dapat dialihkan walaupun berada di satu manajer investasi dan juga bank kustodian yang sama.
Switching Reksadana biasanya dilakukan ketika investor merasa tidak puas dengan return yang dihasilkan oleh produk reksadana sebelumnya. Namun tidak menutup kemungkinan ada alasan lain seperti ingin mengurangi risiko kerugian dengan melakukan switching produk yang memiliki risiko lebih rendah daripada yang sebelumnya.

Mengenal Switching Reksadana - Keuntungan Melakukan Switching Reksadana

Terdapat beberapa keuntungan jika investor melakukan switching reksadana. Keuntungan tersebut diantaranya yakni investor dapat melakukan pengaturan ulang portofolio reksadana yakni memperbarui dari reksadana awal ke reksadana lain dengan lebih fleksibel dan praktis. Kemudian, pada saat melakukan proses switching, investor akan mendapatkan harga NAB jual dan beli pada saat hari bursa yang sama ketika dilaksanakan proses transaksi switching reksadana.
Akan tetapi, sebelum melakukan switching, perlu diperhatikan tujuan investasi dari investor dan kondisi pasar saat dilakukanya switching. Proses switching sangat bermanfaat ketika investor ingin melakukan rebalancing portofolio dari aset yang mempunyai risiko tinggi kepada aset yang mempunyai risiko lebih rendah. Contoh sederhana yang biasa dilakukan adalah mengubah portofolio reksadana yang sebelumnya yakni reksadana saham menjadi reksadana pasar uang yang mempunyai risiko lebih rendah. Selain itu, perlu diperhatikan juga koreksi yang terjadi pada saat melakukan switching karena ketika kondisi pasar sedang tidak bagus dan tetap dilakukan switching biasanya akan berdampak pada realisasi atas kerugian reksadana yang dimiliki.

Baca Juga: Jam yang Tepat Untuk Transaksi Reksadana

Mengenal Switching Reksadana - Fee / Biaya Switching Reksadana

Pada saat melakukan Switching Reksadana biasanya akan dikenakan Fee / Biaya dari proses Switching Reksadana yang dilakukan. Akan tetapi, jika menggunakan aplikasi Bibit maka anda tidak akan dikenakan biaya atau fee sedikitpun. Keunggulan fitur Switching di Aplikasi Reksadana Bibit yakni:

  1. Tidak perlu menunggu penjualan dan pencairan dana selesai yang biasanya memakanwaktu 7 hari kerja
  2. Tidak perlu melakukan setoran dana ulang
  3. Tidak perlu terkena biaya terkait transfer antar bank
  4. Tidak dikenakan biaya atas transaksi Switching Reksadana yang dilakukan (GRATIS)
Masih belum mempunyai akun bibit?

Baca Juga: Cara Mudah Bikin Akun Investasi Reksadana Aplikasi Bibit!

Diatas telah dijelaskan terkait beberapa hal yang harus diketahui terkait transaksi switching reksadana. semoga dengan adanya artikel ini anda akan lebih Mengenal Switching Reksadana dan tidak ragu lagi dalam memulai investasi reksadana. Segeralah memulai investasi sekarang juga karena semakin anda menunda investasi, maka anda akan kehilangan potensi keuntungan yang bisa didapatkan dikemudian hari. Selamat membaca dan memahami artikel Mengenal Switching Reksadana




0 komentar:

Posting Komentar